Emil

Di antara banyak bacaan masa kecil saya, karya Astrid Lindgren (1907-2002) ini adalah salah satu yang paling berkesan. Judul aslinya, Emil i Lönneberga, diterbitkan kali pertama tahun 1963.

Kebetulan tempo hari saya nemu tokbuk online yang menjual tiga seri Emil ini sekaligus, dan langsung saya beli semuanya. Setelah baca tiga²nya, saya baru sadar, kayaknya dulu waktu SD cuma baca yang pertama dan kedua. Tiga seri yang saya beli ini adalah cetak/terbit ulang tahun 2003. Entah ngapain aja saya tahun segitu kok bisa-bisanya nggak tahu buku Emil diterbitkan lagi. 😅

Waktu saya masih SD, kover Emil dari Lönneberga berwarna kuning dan bergambar Emil lagi tidur di lemari makanan. Terbitan Indonesia tahun 2003 ini kalau nggak salah memakai kover asli waktu kali pertama Emil i Lönneberga diterbitkan tahun 1963. Konon ada 12 judul serial Emil, tapi kayaknya yang diterbitkan di Indonesia cuma 3… atau lebih? 😓

Kisah serial Emil ini sederhana saja, tentang seorang anak yang tinggal bersama keluarganya di rumah pertanian di desa Lönneberga, Swedia. Bocah umur 5 atau 6 tahun ini sebenarnya nggak bandel parah, cuma emang hiperaktif dan punya rasa ingin tahu dan imajinasi yang terlalu tinggi.

Watak kayak gitulah yang akhirnya bikin orang² di sekitarnya sengsara. Ayah Emil yang sering dibikin susah hingga cedera, ibunya yang selalu membela, Ida adiknya yang sering dijaili, Lina pembantu mereka yang sengit sama Emil dan kadang suka genit sama lelaki lain, dan Alfred si pengurus ternak dan pertanian mereka yang justru sangat menyukai Emil.

Sulit melupakan tokoh² cerita itu. Sampai hari ini pun saya masih ingat ceritanya sebelum akhirnya beli buku Emil lagi. Dibaca waktu kecil atau hari ini, kisah Emil buat saya selalu gila dan kocak. 😅

Selain serial Emil, dulu saya juga baca serial Pippi Longstocking alias Pippi si Kaus Kaki Panjang. Buku-buku Astrid Lindgren biasanya menonjolkan dunia anak-anak yang bebas dan lepas dari bermacam kekangan. Astrid lewat buku²nya ingin meyakinkan anak² untuk berani bertualang dan nggak usah takut sama pandangan umum tentang hal² yang nggak penting, misalnya gendut itu jelek, dll.

Sabda Astrid Lindgren: “Masa kecil tanpa buku–itu sih sama aja nggak punya masa kecil. Itu sama seperti engkau dihalangi masuk ke sebuah tempat menyenangkan, tempat engkau bisa datang dan menemukan kegembiraan yang paling jarang ditemukan sekalipun.”

Masih ada buku² masa kecil dulu yang saya harap diterbitkan lagi sekarang, terutama serial STOP. Atau boleh juga sih bukunya Enny Arrow sama Fredy S… *eh 😂[]

Leave a comment